Kamis, 22 Agustus 2024

PROFIL SINGKAT LPPQ UIN ANTASARI BANJARMASIN

 


Lembaga Pengajian dan Pengkajian Al-Qur’an (LPPQ) adalah salah satu dari Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) yang bersifat semi otonom dan berbentuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang tercatat sebagai UKM aktif dan legal di UIN Antasari Banjarmasin. Didirikan pada tanggal 28 Rajab 1422 H, bertepatan pada tanggal 20 September 2002. Organisasi ini berazaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah yang bergerak dalam bidang keahlian yang bersifat pengembangan, pembinaan, pelatihan dan pengkajian Al-Qur’an.

LPPQ UIN Antasari Banjarmasin memiliki visi, yakni sebagai wadah pembinaan dan pengembangan pengajian serta pengkajian Al-Qur’an bagi mahasiswa dalam upaya menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an. Adapun misinya, yaitu:

1.   Wadah untuk menjalin silaturahmi dan sarana untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.

2.   Wadah penyaluran potensi, minat dan bakat mahasiswa melalui pengembangan, pembinaan, pelatihan dan pengkajian Al-Qur’an.

Adapun susunan kepengurusan organisasi ini terdiri dari Formatur Lima (F5) dan Divisi-divisi, di antaranya 4 Divisi Pembelajaran (Divisi Tajwid Tahsin, Pengkajian, Tahfizh, serta Tilawah) dan 2 Divisi Kegiatan (Divisi Pengkaderan serta Divisi Husada).

Kamis, 20 Juli 2023

Untuk Mewujudkan Generasi Qur’ani, LPPQ Adakan Pemondokan Tahfidz Angkatan V

 
LPPQ wadah untuk Al-qur'an

Divisi Tahfidz Lembaga Pengajian dan Pengkajian Al-Qur’an (LPPQ) UIN Antasari Banjarmasin kembali menyelenggarakan agenda kegiatan Pemondokan Tahfidz Angkatan V dengan mengangkat tema ”Menciptakan Generasi Qur'ani untuk Masa Depan Gemilang dengan Menghafalkan Al-Qur'an bersama LPPQ”, kegiatan ini berlangsung dari tanggal 20 juni hingga 26 juni yang diikuti oleh 40 orang peserta di Aula Balai Teknologi Informasi Komunikasi Pendidikan (BTIKP), Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan dan Auditorium Mastur Jahri UIN Antasari Banjarmasin.

Anwar Fahmi, selaku ketua pelaksana Pemondokan Tahfidz angkatan V memaparkan beberapa tujuan di adakannya kegiatan ini. Pertama, untuk mensyiarkan agama Islam dan Al-Qur'an. Kedua, menumbuhkan dan meningkatkan kecintaan terhadap Al-Qur'an. Ketiga, menumbuhkan kesadaran bahwa menghafal Al-Qur'an itu mudah. Keempat, meningkatkan motivasi dalam menghafal Al-Qur'an. Kelima, menumbuhkan dan meningkatkan semangat dalam mengamalkan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari."

Tak hanya itu, ia juga menjelaskan alasan dibalik tema yang di angkat agar terciptanya generasi  Qur’ani yang mampu mempelajari dan mengamalkan isi Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari 

"karena kan Salah satu kewajiban umat muslim dalam menjalankan ajaran islam ialah mempelajari dan mengamalkan isi Al-Qur'an. Satu-satunya kitab suci umat muslim ialah Al-Qur'an yang berfungsi memberikan petunjuk dalam kehidupan. Oleh karena itu kami mencoba "menciptakan generasi Qur'ani" suatu generasi yang mampu mempelajari dan mengamalkan isi Al-Qur'an dalam kehidupannya sehari-hari, sehingga bisa terwujud masa depan gemilang dengan menghafalkan Al-Qur'an." Ujarnya.

Ketua Umum LPPQ UIN Antasari Banjarmasin, Muhammad Azhar Musaddiq turut memberikan harapannya atas terlaksananya kegiatan ini, ”Harapannya para penghafal Al-Qur'an bisa mengamalkan isi dari Al-Qur'an, terlebih lagi kebanyakan yang mengikuti ini dari kalangan anak-anak, dengan harapan anak-anak ini menjadi generasi agama dan bangsa untuk masa depan. Dengan mengamalkannya nilai-nilai yang mulia di dalam Al-Qur'an harapannya para penghafal Al-Quran menjadi generasi yang unggul, tidak peduli nanti profesinya ketika  sudah dewasa menjadi apa, menjadi dokter, tapi dokter yang hafal Al-Qur'an, menjadi dosen, dosen yang hafal Al-Qur'an, menjadi pedagang, pedagang yang hafal Al-Qur'an, menjadi pejabat pejabat negara, pejabat yang hafal Al-Qur'an, sehingga tidak adalagi yang namanya koruptor jika nilai-nilai mulia yang di dalam Al-Quran sudah melekat dalam jiwa mereka”.

Kebanyakan peserta baik akhwat maupun ikhwannya mengikuti Pemondokan Tahfizh untuk memenuhi makanan kerohanian mereka dan karena ingin lebih dekat dengan Al-Qur'an. disamping itu, kegiatan ini juga membantu para peserta untuk belajar lebih displin seperti yang dikatakan salah satu peserta akhwat, Zira Safira saat menyampaikan kesan dan pesan dipenutupan.

“Tentunya kami mendapatkan bimbingan keagamaan seperti sholat fardhu berjamaah salat tahajud salat dhuha terus kultum setelah salat magrib motivasi menghafal Al-Qur'an dan yang paling penting lagi diajarkan disiplin waktu”.

Zira Safira juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada muhafidz dan muhafidzah serta panitia kegiatan Pemondokan Tahfidz ke-V.

“Selanjutnya terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada muhafidz dan muhafidzah yang telah berkenan menjaga hafalan kami dan dengan senang hati menunggu kami setoran meski setorannya itu sedikit tetapi kalian tetap dengan sabarnya dan tetap dengan senang hati untuk menegakkan hafalan kami, dan teruntuk panitia saya sangat salut dengan perhatian kalian yang mana kalian membangunkan kami tidur terus menyiapkan makanan sampai membersihkannya Masya Allah untuk panitia suatu hal yang sangat luar biasa yang kalian lakukan bukan hanya sehari tapi 7 hari”. 

Sebagai penutup, ia juga menyampaikan harapan untuk pemondokan tahfidz kedepannya “harapannya semoga Pemondokan Tahfidz ini bisa diadakan kembali dengan lebih banyak pesertanya dan lebih baik lagi”.





CREATED BY DIVISI HUSADA

Sabtu, 13 Agustus 2022

Efektifitaskan Liburan Semester dengan Mengikuti Pemondokan Tahfizh Angkatan IV LPPQ UIN Antasari Banjarmasin

Divisi Tahfizh Lembaga Pengajian dan Pengkajian Al-Qur'an (LPPQ) UIN Antasari Banjarmasin kembali melaksanakan Pemondokan Tahfizh Angkatan IV yang dimulai pada 23 Juni hingga penutupan pada 6 Juli 2022 yang diikuti 33 peserta bertempat di Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (BTIKP) Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan Auditorium Mastur Jahri UIN Antasari Banjarmasin.

Randi Akbar Basri selaku ketua pelaksana Pemondokan Tahfizh Angkatan IV memaparkan berbagai tujuan pelaksanaan kegiatan ini, "pertama, untuk memberikan kemudahan kepada para Penghafal Al-Qur'an, sehingga bisa fokus dalam menambah hafalannya. Kedua, untuk memberikan lingkungan dan suasana yang lebih menarik, dibandingkan hanya menghafal dirumah atau disekolah saja. Ketiga, mengumpulkan para penghafal Al-Qur'an untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dalam memperjuangkan hafalan Al-Qur'an. Keempat, untuk memberikan pengalaman dan pelajaran tentang bagaimana kemandirian, rasa percaya diri, dan rasa persaudaraan."

Berbeda dengan konsep tahun-tahun sebelumnya, pada angkatan IV ini juga memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mendaftar dan mengisi waktu liburan mereka dengan menghafal dan mencintai Al-Qur'an. Dikarenakan kemampuan anak-anak tidak bisa disama ratakan dengan kemampuan remaja-dewasa, oleh karena itu diberlakukan 2 konsep yakni konsep Pemondokan Tahfizh untuk ramaja-dewasa dan konsep untuk anak-anak.

"Yang membedakan dari tahun sebelumnya itu adalah dari segi konsep. Karena Para Peserta yang mendaftar Pemondokan Tahfizh dari kalangan anak-anak itu cukup banyak.  Maka diberlakukan 2 konsep dengan harapan para peserta tidak kesulitan dalam prosesnya," lanjut Randi.

Ketua Umum LPPQ UIN Antasari Banjarmasin, Muhammad Syarifuddin Adnan turut memberikan harapannya atas terlaksananya kegiatan ini, "Harapannya selalu meningkatkan semangat Qur'ani kawan-kawan pengurus, orientasi dari LPPQ sendiri itu tidak hanya pembelajaran kita tetapi juga pengabdian dan kebermanfaatan ke masyarakat, kemudian untuk mencetak para generasi Qur'an, Hafidzh dan Hafidzah. Pada intinya kita sebagai pengurus di LPPQ bergerak di bidang Qur'an untuk mengabdi kemudian memberikan kemaslahatan kepada masyarakat dan memperjuangkan dakwah Rasulullah SAW dalam bidang risalah Al-Qur'an."

Kebanyakan peserta baik akhwat maupun ikhwannya mengikuti Pemondokan Tahfizh untuk memenuhi makanan kerohanian mereka dan karena ingin lebih dekat dengan Al-Qur'an, mulai menghafalnya atau memutqin hafalan yang sudah ada. Sama halnya yang diceritakan oleh salah satu peserta akhwat, Nayla Almira. 

Nayla juga memberikan kesan selama 2 minggu berada dalam kegiatan Pemondokan Tahfizh, "saya pribadi sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena ternyata banyak orang yang berkeinginan menghafal Qur'an atau sebatas memuroja'ah hafalannya sama seperti saya. Saya harap kegiatan ini terus dilaksanakan rutin oleh LPPQ. Sehingga UIN pun akan lebih terasa dan terbangun nilai keislamannya di mata masyarakat."


"Saya terdoktrin sekali dengan ucapan Ustadzah Yuhyin Nufus yg mengatakan 'Jika menghafal adalah sebuah bentuk tanda cinta, maka muroja'ah adalah suatu bentuk tanda setia'. Saya mengakui bahwasanya menghafal amatlah sangat mudah. Tapi muroja'ah dan pengimplementasian hafalan yang sudah dihafal adalah suatu hal yang amat sulit dilakukan. Jadi, jangan sombong ataupun merasa bangga dengan banyaknya hafalan yg telah dihafal, karena Allah lebih melihat kepada usaha dan pengiimplementasian Al-Qur'an didalam kehidupan seorang hafidz/hafidzah." Pesannya terhadap kegiatan yang telah terlaksana ini.


Terakhir, pada acara penutupan dan wisuda Pemondokan Tahfizh Angkatan IV turut hadir Rektor UIN Antasari Banjarmasin, Prof. Dr. H. Mujiburrahman, S.Ag., M.A., dikutip dari uin-antasari.ac.id beliau memberikan sambutan dan menutup kegiatan ini, "Saya berharap dengan cara ini nanti akan ada semacam pemetaan potensi para mahasiswa dan untuk menyalurkan potensi itu, sehingga mereka benar-benar bisa mengembangkan dirinya selama menjalani pendidikan di sini.”








CREATED BY DIVISI HUSADA



PROFIL SINGKAT LPPQ UIN ANTASARI BANJARMASIN

  Lembaga Pengajian dan Pengkajian Al-Qur’an (LPPQ) adalah salah satu dari Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) yang bersifat semi otonom dan berb...